Ekspesidi Salak

Kisah Ekspedisi awal KOMPAS ke Gunung Salak Sukabumi

Dimulai, Ekpedisi salak KOMPAS sangat sulit dan menantang, karena selain cuaca sangat buruk dan keadaan jalur yang sangat membingungkan karena tertutup oleh kabut yang sangat tebal (jadi memang benar banyak pendaki yang meninggal) kami mengadakan pendakian pada malam hari dengan tujuan agar pada waktu di puncak kami sampai pada pagi hari disaat matahari bersinar, itulah keputusan yang kami ambil dalam ekspedisi ini ditambah untuk mengurangi teriknya matahari pada siang hari.
Pendakian saat ini dipimpin oleh Henry Sitanggung.

Pendakian dimulai kira-kira jam 9 malam setelah kami makan malam dan istirahat sejenak menghabiskan lelah dalam perjalanan dari UNAI menuju Sukabumi. Dengan persiapan yang matang maka kami mengadakan perndakian dengan semangat dengan harapan akan sampai tiba di puncak pada pagi hari menjelang matahai bersinar, perjalanan sedang dimulai dan hujan mulai turun dengan derasnya tetapi kami tak acuhkan karena kami yakin bahwa summit sudah tidak lama lagi karena pimpinan ekspedisi terus memotovasi kami untuk terus berjalanan tetapi keanehan yang terjadi kami terus berjalan dan waktu terus berputar sampai jam 07.00 pagi tapi summit kami belum temukan padahal prediksi kami akan sampai tiba di summit jam 06.00 kalaupun telat jam 07,00 tapi saat itu kami belum sampai di summit padahal hujan tak henti hentinya mengguyur kami, dan makanan sudah mulai berkurang karena sangat terbatas, sedangkan kami tidak membawa perbekalan yang memadai, padahal secara ketinggian gunung ini tidak memiliki ketinggian yang tinggi tetapi kami mengalami kesulitan untuk mencapai puncaknya.

Sehingga ketua ekspedisi harus memutuskan satu keputusan yang berat dimana pendakian dihentikan dan kami memutuskan untuk kembali, karena cuaca yang sangat tidak bersahabat dan perbekalan yang menipis, dan akhirnya kami dengan sedikit kecewa harus turun kembali dan kami nyatakan bahwa pendakian ke Gunung Salak gagal secara target, karena kami tidak sampai di puncak yang dituju. Padahal kami sudah berjalan dari malam sampai pagi tetapi kami tidak menemukan Summit salak yang menurut orang adalah sulit.

Tetapi kami tidak gentar dan tidak malu mengakui ini karena pasti ada kegagalan dan juga ada keberhasilan  itu adalah hal yang lumprah, tetapi kami tetap semangat untuk mendaki kembali. Karena kami ingin agar kami dapat menikmati kebesaran dan keindahan ciptaan Tuhan dari puncak gunung Salak.

Maju terus KOMPAS, Tuhan menyertaimu.

Para Pendaki Gunung Salak:
1. Dadan Wahyu
2. Henry Sitanggang
3. Albert Marbun
4. Jerry Karundeng
5. Orlando Sinambela
6. Mercy Ramedida
7. Irene
8. Merry Leo Ere
9. Ridwan Sihombing
10. Moses Manullang
11. Elieser Habba
12. Esrom Thene
13. N.N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar